Senin, 08 Oktober 2012


INTERPRETER & COMPILER
DALAM PEMROGRAMAN
Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti dan dieksekusi oleh computer, maka program yang ditulis harus diterjemahakan terlebih dulu ke dalam kode mesin. Adapun penterjemah yang digunakan dapat berupa interpreter maupun compiler.


Interpreter adalah suatu jenis penterjemah yang menerjemahkan per baris instruksi untuk setiap saat. Keuntungan pemakaian interpreter adalah penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji meskipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program. Kelemahannya adalah :
 ~      Kecepatannya menjadi lambat, sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu diterjemahkan terlebih dahulu.
~     Disamping itu saat program dieksekusi, interpreter juga harus berada dalam memori.
      Program yang memakai interpreter, program sumbernya (source program) tidak dapat dirahasiakan.
Kompiler merupakan jenis penterjemah yang cara kerjanya menterjemahkan seluruh instruksi dalam program sekaligus. Proses kompilasi cukup dilakukan sekali saja, selanjutnya hasil penterjemahan (setelah melalui tahap-tahap yang lain) dapat dijalankan secara langsung tanpa bergantung pada program sumber maupun kompilernya.
Proses eksekusi dapat berjalan lebih cepat, sebab tidak ada lagi proses penterjemahan. Program sumber juga dapat dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah file program yang sudah dalam bentuk kode mesin.
Kelemahannya adalah proses pembuatan dan pengujiannya relatif lebih lama, sebab harus melalui tahap penterjemahan (compiling) dan proses linking. Dan Program hanya akan berhasil dikompilasi jika sudah tidak tidak  mengandung kesalahan secara kaidah (syntax error) sama sekali. Contoh programnya adalah Torbo C, Turbo C++, Microsoft Visual C++, Borland Builder C++, Borland C++.

Operating System
Secara garis besar computer terdiri dari tiga komponen utama, yaitu hardware, software, dan brainware. Pada software pilar utamanya adalah sebuah Operating System (OS) yang mempunyai tujuan:
1.      Eksekusi user program
OS bertindak seperti penerjemah antara aplikasi user dan hardware. Seorang pengguna berinteraksi dengan sistem komputer melalui sebuah aplikasi, seperti pengolah kata, spreadsheet, permainan komputer atau program pesan instan. Sistem operasi juga bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi dan perangkat keras.

2.      Agar computer selalu siap dioperasikan
Ketika komputer dinyalakan, maka beban OS, biasanya dari disk drive, ke dalam RAM. Bagian kode dari OS yang berinteraksi langsung dengan hardware komputer dikenal sebagai kernel. 
Kernel merupakan suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah OS yang bertugas melaani bermacam program aplikadi untuk mengakses perangkat keras secara aman. Kernel juga dapat mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian hardware tertentu.

3.      Multi tasking OS
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS.




4.      Resource Allocator
Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.

5.      Mengendalikan perangkat Input Output (I/O)
Sistem Operasi mengalokasikan prosesor, memori, dan perangkat I/O (Input Output) secara teratur dan terkontrol ke berbagai program yang menggunakannya

Tidak ada komentar: